Sabtu, 19 Februari 2011

My Gratitude

It's been awhile since I updated my blog..=p

Biasa lah, busy with stuffs.. (Padahal males) LOL
Tapi hari ini, aku pengen banget berbagi sedikit cerita disini sebelum kelupaan (dan sebelum males) ;p. Karena mungkin cerita ini bisa sedikit berguna bagi yang lain. :)

Jujur, beberapa hari ini, aku feeling down banget..
Entah kenapa.. Kemungkinan besar sih gara-gara kebanyakan nganggur jadi mikir yang aneh-aneh..
Ternyata bener yah, kalo orang kebanyakan nganggur jadi mikir aneh-aneh dan melakukan hal aneh.. (Yes, half idiot/autis/whatever u call it lah).
And today, karena saking nganggurnya, out of the blue, I grabbed my Ipod yang udah butut, yang aku aja lupa kapan terakhir dengerin that Ipod -.-'
and started to listen "nostalgic" songs from my (OLD) Ipod. Dan ajaibnya, dari denger lagu-lagu di Ipod lama ku, tiba-tiba mood ku berubah dan tiba-tiba juga muncul suatu keinginan besarrrr banget buat nulis blog hari ini. Something inspiring, something that might be useful for others. (gaya banget, padahal intinya mau curhat swt) haha..
Yah pokoknya di entry ini aku mau curhat sedikit, tentang pelajaran yang aku terima beberapa tahun belakangan. (jiehh) :)

So, Waktu aku SMP kelas 3, tiba-tiba papa menawarkan aku untuk melanjutkan sma di Beijing, supaya aku bisa menguasai bahasa mandarin.
Alasan papi menawariku untuk melanjutkan SMA ke Beijing adalah karena bahasa mandarin menurut papi akan menjadi bahasa yang penting, hampir sama pentingnya dengan bahasa inggris. Entah aku dibujuk dengan alasan apa waktu itu, aku akhirnya setuju untuk sekolah ke Beijing. Dengan bekal bahasa mandarin pas-pas an dan pikiran bakal ketemu tao ming se -.-' aku berangkat ke negeri panda.

Saat tiba di negeri bambu, semuanya berbeda dengan apa yang aku bayangkan. Bayangan bakalan ketemu tao ming se, orang-orang yang ramah, semuanya hilang dalam sekejap waktu aku menginjakkan kaki disana.
Asrama yang ku tinggali sama seperti penjara.
Gak boleh keluar, gak boleh jalan-jalan, gak boleh telat, Gak boleh nonton tv, Gak boleh main komputer, bahkan parahnya gak boleh pacaran!! (maklum, masa ABG kan ganjen hahaha..). Yang boleh hanya BELAJAR BELAJAR DAN BELAJAR!! Bukan cuman itu, hukuman-hukuman keras seperti mengosek wc, sapu ruangan kelas, sampai kui di depan kelas juga di berlakukan di sekolah ku dulu kalau sampai kita melanggar peraturan.

Tersiksa?? JELAS!!
Teraniaya?? BANGET
Pengen Nangis?? UDAH SERING!!
Pengen Pulang?? PENGEN BANGET! tapi malu..

Begitulah.. rasanya nyesel banget deh KOK MAU GITU DULU AKU "DIBUANG" KESINI!!! ARGHHHHHH!!!

Setiap hari, sekolah dimulai jam 8 PAGI dan berakhir jam 10 MALAM.
Mungkin gak ada yang percaya kalo aku cerita begini. TAPI SEMUA YANG TERTULIS DISINI ASLI!! BUKAN REKAYASA!!
Aku juga gak percaya, SEKOLAH APAAN TUH DARI JAM 8 PAGI SAMPE JAM 10 MALEM??? SEKOLAH APA KERJA RODI???!!
Itu yang ada dipikiran ku waktu itu.

Dan itu, belum merupakan hal terburuknya. "Teman-teman" disana SANGATLAH TIDAK SUPPORTIVE! apalagi orang Indonesianya. Mereka saling menjatuhkan, fitnah memfitnah, gossiping, etc. Bermusuhan, "Geng-Geng" an itu hal biasa di asrama. Padahal orang Indo cuman berapa sih?? paling banyak 15. Harusnya kan kita sesama orang Indo harus saling tolong menolong. Bukannya gitu, malah sebaliknya. Dari 15 orang, mungkin cuman 1 atau 2 yang kelakuannya bisa dikategorikan seperti manusia.
Panjang kalau diceritakan disini. Tapi pertemanan disana SANGAT TIDAK SEHAT dan menurutku itu BUKANLAH PERTEMANAN. Dan thanks to them, aku jadi meragukan apa arti pertemanan sebenarnya.

Guru-guru disana juga sangat keras. Hukuman demi hukuman. Makian demi makian. Teriakan. Mempermalukan di depan umum. Itulah cara mereka "mendidik" kita. KERAS. Aku pikir itulah kata-kata yang paling pas mendeskripsikan cara guru China mendidik muridnya. Ada satu guru yang sangatlah keras terhadapku. Aku memanggilnya Gao Zu Ren. Susah sekali untuk memuaskan dia. Susah sekali untuk tidak salah dihadapan dia. Hanya untuk ijin keluar sebentar saja dari asrama membuat ku harus berpikir 100 kali kalau aku harus berhadapan dengannya. Tidak pernah sekalipun aku mendengar pujian dari dia. Makian dan Hukuman yang selalu aku terima dari dia.

Begitulah kira-kira hidup ku ketika di Beijing. Aku sendiri juga lupa bagaimana bisa aku bertahan di lingkungan seperti itu dulu. Keras, Tidak bersahabat, Penuh kompetisi.

Semuanya sudah lewat sekarang. Memang, ketika aku disana, aku menyesal 1000000 kali, kenapa kok dulu aku bisa mau sekolah disana. kok bisa aku berada di NERAKA ini.
Sering kali aku menyalahkan papi yang menawariku dan "membujukku" untuk sekolah disana.

Namun, sekarang, 6 tahun kemudian, saat aku bisa menonton film mandarin tanpa harus membaca subtitle inggris atau Indonesia, aku tersenyum dan bangga terhadap diriku sendiri. Saat papa kedatangan tamu dari China dan memintaku menemani tamu nya ngobrol dan sekaligus menjadi translater, aku bisa melihat binar senyum bangga papi terhadapku. Saat orang-orang memuji kemampuan bahasa mandarin ku yang tergolong cukup cakap dan lancar, diam diam aku berterima kasih pada papi karena dulu dia memberiku kesempatan untuk bersekolah di beijing.

Begitulah aku. Dulu, aku mencaci maki, membodoh bodohi diriku, menyalahkan papi karena membuatku merasakan "susah" dan "keras" nya dunia. Tapi sekarang, aku justru merasa sangat berterima kasih dulu aku diberi kesempatan untuk bersekolah di Beijing.
Tidak mudah memang jalan yang aku harus lalui. Tapi semuanya itu TERBAYAR LUNAS ketika aku bisa melihat senyum bangga mami papi ku. Saat aku bisa melihat banyak peluang besar di depanku sekarang karena kemampuan dan pengalamanku.

Disaat sekarang ini, aku baru bisa mengingat saat Gao Zu Ren (guru killer yang aku ceritakan di atas) menghukumku, dia pernah bilang:

“我现在这样惩罚你你一定会怨我。但是以后当人家垮你聪明,知识,你就会感激我的。”
yang artinya
"Aku sekarang menghukum mu seperti ini, kamu pasti menyalahkanku. Tapi nanti, waktu orang-orang memuji kepintaran dan wawasan luas mu, kamu pasti akan berterima kasih padaku."

Dulu aku gak mengerti apa yang dia maksud.
Mana ada orang dihukum malah berterima kasih.
Tapi sekarang, AKU MERASAKAN HAL YANG PERSIS SEPERTI YANG DIA BILANG DULU. Aku berterima kasih dulu dia keras padaku, dia menyuruhku belajar terus menerus dan menghukumku saat aku salah. Karena tanpa itu semua, TIDAK AKAN ADA AKU YANG SEKARANG. Aku mengerti sekarang kenapa dia begitu keras terhadapku. Kenapa dia tidak pernah puas dengan apapun yang aku kerjakan.
Itu semua demi kebaikan masa depan ku. Itu semua karena dia tahu aku mampu lebih dari apa yang aku lakukan waktu itu. Dia Percaya padaku. Karena itu dia mendidik ku. Memang, mungkin cara dia mendidik bukan lah cara yang paling tepat. Namun itu semua demi kebaikan ku.

TERIMA KASIH GAO ZU REN.
TERIMA KASIH PAPI.
TERIMA KASIH MAMI.

Karena kalian lah sekarang aku bisa menjadi aku yang sekarang.
Karena kalian lah masa depan ku sedikit lebih baik dari yang lain.
Karena kalian lah aku mengerti dan belajar akan banyak hal.

TERIMA KASIH TERIMA KASIH TERIMA KASIH.

Mungkin kata terima kasih tidak cukup untuk apa yang telah aku terima. Karena dari kalianlah aku belajar untuk bisa menghargai apa yang ada sekarang. Melihat semuanya lebih dekat. Walau terkadang pasti ada keluh kesah yang keluar dari bibirku, Tapi dalam hati aku tau, orang-orang yang menyayangiku, selalu mau yang terbaik untuk diriku.

Thanks Mom, Dad, and Gao Zu Ren. =)


Tidak ada komentar: